Jumat, 29 Oktober 2010

materi PMR WIRA

SYARAT ANGGOTA PMR


Syarat-syarat menjadi anggota PMR
Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.
1.     Warga Negara Indonesia.
2.     Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
3.     Dapat membaca dan menulis.
4.     Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
5.     Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
6.     Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
7.     Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.
Hak keanggotaan
Hak keanggotaan berakhir apabila:
1.     Meninggal dunia
2.     Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.
PATUT
Isi dari PATUT:
P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
: Amankan Korban
T : Tandai tempat kejadian
U : Usahakan panggil bantuan
: Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban.


Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:
§  Fisik
§  Mental
§  Kreatifitas/Otak


Pertolongan Pertama
PPPK / P3K
P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara dengan tujuan sebagi berikut :
1. Mencegah bahaya maut
2. Mecegah bahya cacat
3. Meringankan rasa sakit
4 .mencegah bahaya infeksi

Pelaksanaan pertolongan pertama
1.     Periksa kesadaran
2.     Periksa pernapasan
3.     Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
4.     Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
1.Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
2.Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
3.Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
4.Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
5.Pembalut gulung
6..Mitela
7. Kapas
8. Plester
9. Kain kassa/ kain steril
10. Gunting
11.  Pinset

Tandu
Pelajaran Membuat Tandu
1.  1.   Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
Add caption
2.   2.   Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal

3.Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban








Pelajaran Evakuasi korban
1.     Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
2.     Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
3.     Cara mengangkat korban sendiri.

Gambar ini merupakan salah satu kegiatan yang di lakukan oleh angota PMR Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan pada saat Latres (Latihan Rescue) di Sukawana.
Disini kita diharuskan untuk membawa tandu dari bawah menuju ke atas bukit , dengan cara teknik estafet tandu. Agar bisa dengan lancar sampai di atas bukit, dibutuhkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara Danru (Komandan Regu), dengan anggota lainnya, agar tidak terjadi kesalahan komunikasi yang bisa menyebabkan salah satu anggota tidak siap, sehingga tandu bisa jatuh atau salah satu anggota terpeleset dan jatuh.
Dalam Latres ini regu terbagi menjadi 2 tim,
Medan yang mereka lewati memanglah tidak mudah, tanahnya yang licin karena hujan, dan juga ada sebagian bidang tanah yang sudah mulai longsor, sehingga lincin dan tidak jarang salah satu dari kami ada yang terjatuh, tapi untungnya semuannya bisa selamat hingga di atas.
Tidak sabar untuk mengikuti Latres yang berikutnya, karena pada Latres ini kita diuji bukan oleh kekuasaan seseorang, tetapi oleh ketangguhan alam.



Melawan Arus Sungai
Gambar ini merupakan moment yang sangat menegangkan, moment ini berlangsung saat Calon Anggota PMR melaksanakan Latihan Rescue.
Mereka diharuskan membawa tandu yang berisikan tas yang cukup berat dan harus melawan arus sungai, memang sangat berat. Dan karena arus yang sangat deras ada teman mereka yang hanyut terbawa arus sungai, untungnya bisa diselamatkan.



Donor Darah
1.   Pengertian
Merupakan Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya, dengan tujuan untuk membantu yang lain khususnya yang pada kondisi memerlukan suplai darah dari luar, karena sampai saat ini darah belum bisa di sintesa sehingga ketika diperlukan harus diambil seseorang/individu.

Add caption
a. Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :
* umur 17 - 60 tahun
( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )
* Berat badan minimum 45 kg
* Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)
* Tekanan darah baik ,yaitu:
Sistole = 110 - 160 mm Hg
Diastole = 70 - 100 mm Hg
* Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit
* Hemoglobin
Wanita minimal = 12 gr %
Pria minimal = 12,5 gr %
* Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.


b. Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
* Pernah menderita hepatitis B
* Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
* Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi
* Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga
* Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
* Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil
* Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
* Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis
* Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.
* Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
* Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.
* Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.
* Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.
* Sedang menyusui
* Ketergantungan obat.
* Alkoholisme akut dan kronik.
* Sifilis
* Menderita tuberkulosa secara klinis.
* Menderita epilepsi dan sering kejang.
* Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk.

* Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.
* Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi
untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril)
* Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

2. BAGAIMANA MENDAPATKAN DARAH
a. Prosedur Permintaan Darah
* Dokter yang merawatlah yang menentukan pasien membutuhkan darah atau tidak
* Membawa formulir khusus rangkap 4 atau 5 untuk permintaan darah yang telah diisi oleh dokter yang merawat disesrtai contoh darah pasien dengan identitas yang jelas
.
* Formulir dan contoh darah tersebut dikirim ke Bank Darah di rumah sakit atau laboratorium UTDC PMI setempat. Untuk Daerah Jakarta, darah dapat diperoleh di UTDD PMI DKI Jakarta, Jl. Kramat Raya No.47, apabila persediaan darah yang diminta oleh dokter tidak ada di bank darah rumah sakit tmaka bawalah donor pengganti ke UTDC setempat.
* Atas dasar permintaan dokter di RS tersebut UTDC melakukan pemeriksaan reaksi silang antara contoh darah donor dengan contoh darah pasien, yang memakan waktu lebih kurang 1,5 jam.
* Pemeriksaan ini mutlak harus dilakukan walaupun golongan darah pasien dengan golongan darah donor sama. Bila dalam pemeriksaan silang tidak terdapat kelainan maka barulah darah donor diberikan kepada pasien. Bila pada pemeriksaan ditemukan kelainan atau ketidakcocokan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari sebab kelainan atau ketidakcocokan tersebut.
* MOBIL UNIT
Untuk penyumbangan berkelompok, mobil unit baru dapat melayani permintaan untuk menjadi donor darah sukarela jika minimal ada 40 orang perkelompok.

3. PENGELOLAAN DARAH & BIAYA PENGGANTIAN PENGELOLAAN
Upaya kesehatan Transfusi Darah adalah upaya kesehatan yang bertujuan agar penggunaan darah berguna bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan . Kegiatan ini mencakup antara lain :pengerahan donor,penyumbangan darah, pengambilan, pengamanan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian darah kepada pasien.

Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga darah yang dihasilkan adalah darah yang keamanannya terjamin. Demikian juga dengan donornya, donor yang menyumbagkan darahnya juga tetap selalu sehat.

Kelancaran pelaksanaan upaya kesehatan transfusi darah di atas sangat terkait dengan dukungan faktor ketenagaan, peralatan, dana dan sistem pengelolaannya yang hakikatnya kesemuanya itu memerlukan biaya.

Biaya yang dibutuhkan untuk proses kegiatan tersebut diatas adalah biaya pengelolaan darah, yang pada prakteknya manfaatnya ditujukan kepada pengguna darah di rumah sakit. Penarikan service cost/biaya pengelolaan darah untuk pemakaian darah dilakukan semata-mata sebagai penggantian pengelolaan darah sejak darah diambil dari donor sukarela sampai darah ditransfusikan pada orang sakit dan bukan untuk membayar darah.

Pengelolaan Darah
Yang dimaksud dengan pengelolaan darah adalah tahapan kegiatan untuk mendapatkan darah sampai dengan kondisi siap pakai, yang mencakup antara lain :
* Rekruitmen donor.
* Pengambilan darah donor.
* Pemeriksaan uji saring.
* Pemisahan darah menjadi komponen darah.
* Pemeriksaan golongan darah.
* Pemeriksaan kococokan darah donor dengan pasien.
* Penyimpanan darah di suhu tertentu
* Dan lain-lain.


Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sarana penunjang teknis dan personil seperti:
* Kantong darah.
* Peralatan untuk mengambil darah.
* Reagensia untuk memeriksa uji saring, pemeriksaan golongan darah, kecocokan darah donor   dan pasien.
* Alat-alat untuk menyimpan dan alat pemisah darah menjadi komponen darah.
* Peralatan untuk pemeriksaan proses tersebut.
* Pasokan daya listrik untuk proses tersebut dan
* Personil PMI yang melaksanakan tugas tersebut
Peranan ketersediaan prasarana di atas sangat menentukan berjalannya proses pengolahan darah. Untuk itu pengadaan dana menjadi penting dalam rangka menjamin ketersediaan prasarana tersebut, PMI menetapkan perlunya biaya pengolahan darah.

Besarnya jumlah yang ditetapkan standar oleh PMI adalah sebesar Rp 128.500,- Namun demikian dalam prakteknya di beberapa rumah sakit, terutama swasta, jumlahnya bisa disesuaikan dengan keadaan RS-nya. oleh karena adanya kebijakan "subsidi silang". Bagi yang tak mampu, pembebasan juga dapat dikenakan sejauh memenuhi prosedur administrasi yang berlaku.

tetap harus dibayar walaupun pemohon darah membawa sendiri donor darahnya. Mengapa demikian? Karena bagaimanapun darah tersebut untuk dapat sampai kepada orang sakit yang membutuhkan darah tetap memerlukan prosedur seperti tersebut diatas.

Demikian pula tetap ditarik walaupun PMI telah menerima sumbangan dari masyarakat karena hasil sumbangan masyarakat tersebut masih
jauh dari mencukupi kebutuhan operasional Unit Darah Daerah PMI DKI Jakarta.
Penarikan service cost di Jakarta khususnya dapat dilakukan di :
+ Rumah Sakit
Rumah sakit yang sudah mempunyai Bank Darah atau yang belum mempunyai Bank Darah tetapi permintaan darahnya banyak.
Kemudian UTDD PMI DKI akan menagih setiap bulan ke rumah sakit tersebut, berdasarkan jumlah pemakaian darah.

+ UTDD ( Unit Transfusi Darah Daerah ) PMI DKI Jakarta
Untuk rumah sakit-rumah sakit yang letaknya jauh dari UTDD dan permintaan darahnya sedikit/jarang maka akan ditarik langsung oleh UTDD.
Setiap pembayaran disertai tanda bukti pembayaran yang sah dari rumah sakit atau dari UTDD PMI DKI Jakarta.

4. PEMAKAIAN DARAH
+ Pemecahan Darah menjadi Komponen
Darah terdiri dari bagian-bagian atau komponen darah dengan fungsinya masing-masing. Komponen-komponen darah yang penting adalah eritrosit, leukosit, trombosit, plasma dan faktor pembekuan darah. Dengan kemajuan teknologi kedokteran, komponen-komponen darah tersebut dapat dipisah-pisahkan dengan suatu proses.
+ Pengguna Darah sesuai Komponen
Keuntungan terapi komponen darah, bagi penderita jelas, oleh karena hanya menerima komponen darah yang dibutuhkan.
Darah dapat pula disimpan dalam bentuk komponen-komponen darah yaitu: eritrosit, luekosit, trombosit, plasma dan faktor-faktor pembekuan darah dengan proses tertentu yaitu dengan Refrigerated Centrifuge.



5. GOLONGAN DARAH
Apakah Golongan Darah itu?
Golongan darah ditentukan adanya suatu zat/antigen yang terdapat dalam sel darah merah. Dalam system ABO yang ditemukan Lansteiner tahnu 1900, golongan darah dibagi:
Gol Sel Darah Merah Plasma
A Antigen A Antibodi B
B Antigen B antibodi A
AB Antigen A & B tak ada antibodi
O Tak ada antigen Antibodi Anti A & Anti B

Siapa yang menemukan asal muasal golongan darah pada manusia?
Landsteiner adalah orang yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam ABO system pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan dilakukan dengan melakukan reaksi antara sel darah merah dan serum dari donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi dan dan satu macam tanpa reaksi. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau samasekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.

Lantas, siapa yang menemukan golongan darah AB?
Von Decastello dan Sturli pada tahun 1901 yang menemukan golongan darah AB di mana kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibody.

Apakah Rh/Rhesus Faktor itu?
Rh Faktor adalah juga semacam sistem golongan darah, dengan melihat ada/tidak adanya antigen Rh di dalam sel darah merahnya.

Apakah ada macam golongan darah lain?
Selain ABO dan Rh, masih ada banyak sistem penggolongan darah menurut antigen yang terdapat dalam sel darah merah antara lain : MWSP, Lutheran, Duffy, Lewis, Kell dan sebagainya.

Berapa kalikah kita boleh menyumbangkan darah?
Sebaiknya secara teratur, maksimal 4-6 kali setahun, atau 2-3 bulan sekali penyumbangan dengan jarak waktu sangat dekat adalah sangat berbahaya karena tidak baik untuk kesehatan.

6. Manfaat Donor Darah
1.     Dapat memeriksakan kesehatan secara berkala 3 bulan sekali seperti tensi, Lab Uji
      Saring (HIV, Hepatitis B, C, Sifilis dan Malaria).
2.     Mendapatkan piagam penghargaan sesuai dengan jumlah menyumbang darahnya
      antara lain 10, 25, 50, 75, 100 kali.
3.     Donor darah 100 kali mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari
      Pemerintah.
4.     Merupakan bagian dari ibadah.

Mars Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
warisan luhur nusa dan bangsa
Wujud nyata mengayom Pancasila
Gerak juangnya ke seluruh Nusa
Mendharmakan bakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci, tujuan PMI, di Persada Bunda Pertiwi
untuk umat manusia di seluruh dunia
PMI mengantarkan jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar